Jumat, 25 Agustus 2017

Wihara Brahmavihara Arama

Selain Pura yang juga menjadi tujuan wisata di Bali, keberadaan wihara yang terletak di Kecamatan Banjar Buleleng ini juga menjadi salah satu tujuan wisata populer di Bali Utara. Kami sekeluarga termasuk juga keluarga lainnya, menyiapkan waktu terbaik melakukan perjalanan menikmati keindahan wihara tersebut, selain nantinya juga berencana melanjutkan perjalanan ke pantai Lovima dan Krisna Funtastic Land yang menjadi ajang bermain anak-anak.

Foto Keluarga Nyoman Misnawati


Sudah lama sebenarnya niat untuk mengunjungi wihara Budha yang terletak Bali Utara tersebut. tapi karena terkendala waktu dan liburan anak-anak, terpaksa dipending cukup lama, tetapi akhirnya hari tersebut terwujud, terlebih ada keluarga lain yang ikut untuk perjalanan kali ini, jadi terasa akan lebih seru. Wihara tersebut bernama Brahmavihara – Arama. Wihara ini dibangun pada tahun 1969, selesai dibangun pada tahun 1970, kemudian pada 3 tahun berikutnya diresmikan sebagai vihara Budha. Sekarang ini menjadi wihara Buddha terbesar di Bali.

Foto family Ni Nyoman Misnawati


Brahmavihara – Arama, dibangun oleh Bante Girri Rakhito Mahatera, lokasinya di desa Banjar Tegeha, Kec. Banjar, Kabupaten Buleleng, sehingga dikenal juga dengan nama Wihara Buddha Banjar. Bagi para wisatawan, tempat ini ternyata cukup menarik, tidak hanya sebagai tempat ibadah umat tetapi menjadi salah satu objek wisata di kawasan kabupaten Buleleng.

Apalagi tempatnya hanya berjarak 11 km dari objek wisata Lovina yang merupakan tempat rekreasi menonton atraksi lumba-lumba di alam bebas, dan juga berdekatan dengan objek wisata pemandian air panas Banjar, sehingga jika anda yang mengagendakan acara tour ke wilayah Bali Utara, maka sangat sayang jika tidak berkunjung ke wihara terbesar di Bali ini.

Nyoman Pasek


Lokasi dari wihara ini pada sebuah dataran tinggi perbukitan, letaknya nyaman, sepi dan tenang serta pemandangan disekitarnya indah, dari kejauhan anda bisa menyaksikan pemandangan alam laut pantai Lovina. Tidak mengherankan tempat ini dipilih sebagai tempat suci untuk mendapatkan ketenangan, dan ideal untuk kegiatan meditasi.

Arsitektur bangunan wihara juga tidak meninggalkan ciri arsitektur Bali, di kawasan ini juga dibangun candi Borubudur mini, sehingga tampil lebih cantik dan menarik, membuat para wisatawan menjadi penasaran dan ingin kenal lebih dekat, apalagi bagi mereka yang suka wisata rohani terutama untuk meditasi dan menemukan ketenangan maka Brahmavihara – Arama, bisa menjadi tujuan wisata selanjutnya.

Nyoman Misnawati di Brahmavihara Arama


Setelah mengalami perluasan, Brahmavihara – Arama sekarang luasnya sekitar 4 hektar dikelola oleh Yayasan Girirakkhito Mahathera. Seperti yang tersemat dengan nama wihara ini terdiri dari 3 kata yaitu; Brahma, Vihara dan Arama, kata Brahma berarti mulia, luhur, terpuji dan agung, kata vihara berarti cara hidup sedangkan arama berarti tempat. Jadi arti dari Brahmavihara – Arama adalah sebuah tempat untuk melatih diri dan menempa perilaku mulia dan luhur.  Wihara ini menjadi salah satu pusat meditasi di Indonesia.

Nyoman Misnawati di Wihara Budha Banjar


Secara garis besar Brahmavihara – Arama dibagi menjadi 5 komplek, yang pertama adalah Uposatha Gara berada pada komplek sebelah Barat, yang merupakan bagian yang tenang dan nyaman, terdapat panel pahatan kelahiran sang Buddha sampai mencapai nirwana, tempat ini berfungsi sebagai penasbihan calon biku. Kedua bagian sisi Timur terdapat ruang belajar yang dinamakan Dharmasala, tempat para bikhu melakukan kebaktian dan aktivitas spiritual.

NI Putu Ari Indriyani dan Pendeta Budha


Komplek ketiga ada Stupa, lokasinya di Barat Laut, sebuah lonceng besar berdiri di sini di dalam stupa terdapat benda-benda yang konon milik sang Buddha. Pada arah sudut Barat Daya terdapat Pohon Bodi yang merupakan simbol kemenangan sang Buddha, di tempat inilah pengunjung bisa melakukan meditasi. Dan komplek bangunan terakhir adalah Kuti, sebagai tempat tinggal, latihan para biku dalam menuntut ilmu.

Brahmavihara – Arama tertata dengan baik dikelilingi oleh taman-taman indah serta sejumlah patung Buddha tersebar di setiap sudut halaman, suasananya begitu tenang, indah dan nyaman, apalagi keberadaan candi Borobudur mini di areal ini menjadikannya tampil lebih menawan, sehingga bisa menjadi tujuan alternatif bagi wisatawan yang membutuhkan nuansa alam damai, apalagi yang ingin melakukan meditasi maka Brahmavihara – Arama akan menjadi tempat ideal.

Ni Putu Ari Indriyani dan Dewa Ayu Arik


Setiap hari selalu ada pengunjung yang ingin mengenal objek wisata di Bali Utara ini lebih dekat dan ada yang melakukan meditasi. Kunjungan puncaknya tentu pada saat hari raya Waisak yang merupakan hari suci umat Budha. Secara umum Brahmavihara – Arama di Kabupaten Buleleng Bali ini memiliki fungsi sebagai berikut; sebagai tempat sembahyang bagi umat Buddha, tempat tinggal para bikhu, tempat meditasi, menggali dan mengembangkan spiritualitas dan sarana sosial kemasyarakatan. (1 Januari 2017)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar