Selasa, 22 Agustus 2017

Pura Sad Kahyangan Andakasa di Karangasem

Persembahyangan kali ini dengan keluarga tanggal 30 Mei 2017, menuju Pura Sad Kahyangan Andakasa di Karangasem - Bali. Kebetulan perjalanan ini menuju kampung halaman, sehingga rute searah yang kami tempuh tidak begitu terasa jauh. Keberadaan pura yang berada di puncak bukit tersebutm menjadi perjalanan yang cukup menantang, karena jalan menuju pura cukup menanjak dan sempit.

Pura Andakasa Karangasem


Tentang Pura Andakasa


Selain Bali memiliki alam yang indah dan cantik, tetapi juga memiliki aura religius yang kental, penduduknya taat akan kehidupan beragama, namun demikian tidak fanatik dan lebih universal. Pulau Dewata atau pulau Seribu pura kerap disematkan pada nama Bali, tidak mengherankan karena memang hampir di setiap pelosok terdapat bangunan suci pura, tempat berdirinya pun beragam mulai pura di tengah laut, di danau dan pegunungan, belum lagi di rumah-rumah pribadi dan tempat usaha. Sejumlah pura juga populer sebagai tujuan wisata seperti Pura Besakih, Uluwatau, Ulun Danu Beratan dan Tanah Lot. Salah satu Pura yang cukup menarik untuk diketahui keberadaanya adalah Pura Luhur Andakasa yang berada di Kabupaten Karangasem.

Ni Nyoman Misnawati - Reny - Paranita Della Cahyani


Pura Andakasa walaupun tidak begitu populer dikalangan wisatawan, namun sangat populer di kalangan warga Hindu Bali, karena Pura Andakasa memiliki fungsi penting dalam tatanan upacara keagaamaan bagi umat Hindu di Bali. Dalam arah mata angin Pura Andakasa terletak di sebelah Selatan pulau Bali, dan stana Dewa untuk arah mata angin sebelah Selatan adalah Dewa Brahma yang juga diyakini sebagai dewa Tri Murti, manifestai Tuhan ini adalah sebagai sang Pencipta alam semesta beserta isinya (utpatti). Nama Pura sendiri diambil dari konsepsi andabhuwana atau bisa diartikan telur semesta, dari sinilah tetua Bali memahami secara ilmiah bahwa bentuk bumi itu bundar seperti telur.

I Nyoman Pasek di Pura Andakasa


Pura Luhur Andakasa selain sebagai salah satu konsep Padmabhuwana yang terletak di sebelah Selatan dan menjadi stana Dewa Brahma atau Ida Hyang Tugu, status pura Andakasa sebagai Kahyangan Jagat, Tri Kahyangan Agung dan Sad Kahyangan. Sehingga keberadaan pura Luhur Andaksa menempati posisi sangat penting dalam kehidupan beragama di Bali. Lokasinya sendiri berada 200 meter di atas permukaan laut, di desa Banjar Gegelang,  desa Angantelu, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem – Bali, nuansanya tenang, damai dan sepi. Selain sebagai tempat persembahyangan umat Hindu, juga ideal sebagai tujuan wisata bagi wisatawan.

Kadek Paranita Della Cahyani


Lokasinya di puncak bukit, nuansa alamnya indah, tenang dan asri, sangat ideal bagi anda yang ingin menemukan tempat damai, tempat yang tenang untuk melakukan meditasi. Berada di puncak bukit tentu menyuguhkan  pemandangan alam yang indah di sekitarnya, dikelilingi lembah-lembah yang di penuhi oleh pepohonan tropis, dikejauhan terlihat gugusan bukit yang mengelilingi pura Andakasa. Menjadi tujuan wisata rohani yang cukup ideal bagi anda warga Hindu pengejar spiritual.

Ni Kadek Paranitta Della Cahyani di Andakasa


Posisi pura Andakasa demikian pentingnya bagi kehidupan umat beragama di Bali, namun demikian sejarah berdirinya pura ini belum bisa ditemukan secara pasti, belum ada sumber-sumber atau prasasti yang menyebutkan keberadaan pura, walaupun sempat ditemukan prasasti berupa lempengan tembaga, tetapi tidak menyebut keberadaan dari pura Andakasa. Namun pada lontar Kusumadewa disebutkan kalau Pura Andakasa serta sejumlah kahyangan jagat seperti pura Silayukti di Padang Bai dibangun oleh Empu Kuturan, dikenal juga dengan nama Mpu Raja Kerta, seorang brahmana suci yang juga menggagas adanya pura Kahyangan Tiga sebagai wujud pemersatu sekte-sekte serta golongan di Bali.

Selain itu Pura Luhur Andakasa memiliki kaitan yang erat dengan tokoh agama Hindu yaitu Empu Sang Kulputih seorang brahmana yang pernah melakukan tapa semedi di tempat ini, sebelum beliau melakukan perjalanan spiritual menuju Besakih dan Lempuyang. Empu Sang Kulputih merupakan Pemangku Agung di Pura Besakih dan bergelar Mpu Sweta Wijaya dan Sang Kuldewa. Pujawali, petoyan atau piodalan di Pura Andakasa setiap 6 bulan sekali yaitu pada hari Anggara (Selasa), Kliwon, Medangsia, setiap puja wali setiap enam bulan sekali tersebut juga digelar upacara pecaruan pada setiap Anggara Kliwon pada wuku Perangbakat, Dukut dan Kulantir.

Ni Ketut Nadia Diva Sari


Pura Luhur Andakasa menjadi penyungsungan penduduk Hindu seluruh Bali, setiap ada pujawali Ida Betara diiring melasti ke segara Toya Betel di Pengalon. Pengempon pura adalah desa Antiga dan Gegelang. Pura ini menjadi pusat orientasi spiritual yang sangat penting bagi masyarakat, apalagi diyakini pula sebagai tempat untuk memohon taksu, seperti bagi para balian, pemangku dan yang ketakson datang untuk memohon anugerah agar lebih metaksu, termasuk juga para penekun rohani dan kebathinan menjadikan Pura Andakasa sebagai tempat untuk meditasi mendekatkan diri dengan sang Pencipta.

Akses Menuju Pura Andakasa


Ni Nyoman Misnawati - Reny di Pura Andakasa


Jika perjalanan dari arah Denpasar, tepat persimpangan lampu merah desa Antiga belok kiri. Semenjak sudah ada akses jalan beraspal dari tahun 2011, maka pemedek (umat) yang mengendarai mobil bisa dengan mudah langsung menuju Pura Luhur Andakasa. Akses menuju puncak hanya bisa dengan mobil kecil bukan bus berbadan besar, karena bus hanya bisa sampai di parkir Pura Madya Andakasa.

Akses selanjutnya dari pura Madya Andakasa menuju pura Luhur Andakasa jalannya cukup sempit, hanya cukup satu kendaraan saja dengan tanjakan yang cukup ekstrim, pada saat pujawali atau odalan ada petugas atau pecalang untuk mengatur  lalu lintas menuju puncak agar tidak ada kendaraan yang berpapasan.  Berencana mengendarai motor ataupun mobil menuju pura Luhur, pastikan kendaraan dalam stamina baik dan pengemudi sudah terbiasa dengan medan tanjakan yang cukup ekstrim.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar