Jumat, 25 Agustus 2017

Danau Tamblingan

Jalan-jalan hari bersama keluarga, berakhir di danau Tamblingan setelah sebelumnya mengunjungi danau Beratan dan tempat selfie puncak Wanagiri. Perjalanan seharian penuh ini berjalan lancar, didukung dengan cuaca yang bersahabat dan cerah.

Danau Tamblingan


Dengan suasana alam yang indah dan tenang, maka menikmati alam danau Tamblingan ini bisa memberikan sentuhan lain bagi yang mengunjunginya, apalagi setelah sibuk dengan rutinitas. Refresh sejenak bersama keluarga tentu akan menjadikan kenangan indah bersama keluarga.

Kita ketahui ada empat danau di Bali yang bisa menjadi tujuan wisata, semuanya menyuguhkan tawaran berbeda baik itu alamnya, suasananya serta kegiatan yang bisa dilakukan di objek wisata tersebut. Empat danau di Bali tersebut adalah danau Beratan Bedugul, Batur, Buyan dan Tamblingan.

Ni Nyoman Misnawati - di Tamblingan


Diantara keempatnya maka danau Tamblingan adalah yang terkecil dan Batur terbesar. Sedangkan yang terpopuler sebagai tujuan wisata tour di Bali adalah danau Beratan Bedugul dan Batur, kedua objek wisata di Bali tersebut selalu ramai dikunjungi wisatawan, apalagi Bedugul yang menjadi tujuan wisata wajib.

Ni Nyoman Misnawati - Reny


Danau Tamblingan Bali, menyuguhkan wisata alam yang memang bukan untuk komersil ataupun didesain modern seperti danau Beratan, Tamblingan lebih dirancang untuk wisata spiritual dan alam dengan suguhan alam asri beserta hutan-hutan lebat disekitarnya, suasananya tenang, nyaman dan jauh dari keramaian, sehingga penikmatnya bisa lebih bersantai dan leluasa menikmati alam hijau di sekitarnya.

Ni Nyoman Misnawati - selfie Tamblingan


Tamblingan terletak di lereng Utara Gunung Lesong, berada di desa Munduk, Kec. Banjar, Kab. Buleleng. Dalam peta wisata masuk dalam kawasan wisata Bali Utara. Berada di dataran tinggi membuatnya terasa sejuk.

Kabupaten Buleleng yang menjadi wilayah wisata Bali Utara memang memiliki banyak tempat wisata menarik, mulai dari wilayah pesisir sampai dataran tinggi pegunungan, beberapa diantaranya adalah pantai Lovina, sejumlah air terjun seperti air terjun Gitgit dan Sekumpul, serta danau Tamblingan. Keragaman akan tempat indah yang disuguhkan menjadikan wilayah Bali Utara ini cukup diminati oleh wisatawan.

Ni Nyoman Misnawati - Ari Indriyani


Danau Tamblingan terletak berdampingan dengan danau Buyan, dipisahkan oleh hutan belantara sekitar 1 km, bahkan keduanya dihubungkan oleh kanal kecil. Keduanya dikenal juga dengan danau kembar di Bali (twin lake).

Lokasinya bahkan juga berdekatan dengan danau Beratan Bedugul, butuh sekitar 20 menit berkendaraan, seperti halnya Buyan dan Beratan, Tamblingan juga terbentuk dari sebuah kaldera besar, berada pada ketinggian 1.000 mdpl sehingga cenderung berhawa dingin, bahkan pada pagi harinya kerap berkabut. Sumber airnya berasal dari air hujan dan rembesan air hutan disekelilingnya.

Ni Putu Ari Indriyani di Tamblingan


Jika anda berkunjung ke objek wisata danau Tamblingan di Buleleng Bali ini, maka anda bisa merasakan indahnya alam danau yang dikelilingi oleh hutan lebat, suasana alamnya segar dan masih alami.

Tidak hanya itu anda bisa berkeliling danau dengan menyewa perahu kecil yang dinamakan pedahu. Bentuk pedahu adalah sebuah sampan yang juga digunakan menangkap ikan oleh nelayan setempat, namun tidak bermotor, sehingga tidak mencemari lingkungan dan alam sekitarnya.

Ni Kadek Paranita Della Cahyani


Suasana alamnya memang masih perawan dan alami. Apalagi jika anda berkunjung saat pagi hari, saat sinar mentari menembus kabut tipis akan terasa lebih spesial dan mengesankan.

Ada sebuah sejarah yang menceritakan adanya keberadaan danau Tamblingan dan desa yang berada di sekitarnya. Disekitar danau Tamblingan ada 4 buh desa yang mengelilingi danau tersebut atau dikenal dengan catur desa, yaitu desa Munduk, Gobleg, Gesing dan Umajero. Namun pada suatu ketika keempat desa tersebut terjadi wabah penyakit.

Ni Putu Ari Indriyani


Kemudian salah satu orang yang dianggap suci dan sakti mengambil air suci dari danau tersebut dan ajaibnya penyakit yang mewabah tersebut hilang dan warga bisa sembuh sedia kala, untuk itulah sampai sekarang warga wajib menjaga kesucian air danau tersebut. Sehingga pada akhirnya danau tersebut dinamakan Tamblingan yang berasal dari bahasa Bali “Tamba” yang artinya obat dan “Elingan” berarti mengingatkan akan kekuatan spiritual.

Ni Kadek Paranita Della Cahyani di Tamblingan


Memang sangat terasa kesakralan kawasan ini ini terbukti ada sekitar 11 pura di kawasan ini, bahkan dua buah diantaranya yaitu Pura Tukang Timbang dan Pura Embang merupakan peninggalan kuno sudah dibangun sebelum abad ke 10, selain kedua tersebut pura lainnya disekitar danau pura Dalem Tamblingan, Pura Gubug, Pura Endek, Pura Naga Loka, Pura Batulepang, Pura Tirta Mengening, Pura Pengukiran, Pura Sang Hyang Kawuh, Pura Ulun Danu dan Sang Hyang Kangin.

NI Nyoman Misnawati - Reny


Sehingga sangat tepat dan ideal sekali kawasan ini dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat sebagai tempat wisata spiritial. Bahkan pada tanggal 22-25 Juni 2016 di danau Kembar tersebut digelar perhelatan Twin Lake Festival, dan khusus Tamblingan digelar kegiatan pelestarian lingkungan dan spiritual, seperti kegiatan menanam pohon, pementasan seni, trekking dan yoga masal.(16 April 2017)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar