Jumat, 25 Agustus 2017

Museum I Am Bali

Wisata tidak perlu jauh-jauh apalagi mahal, yang terpenting kita bisa enjoy dan happy, apalagi tak perlu menguras isi kantong. Bagi warga kota Denpasar, tempat foto selfie dengan latar belakang lukisan tiga dimensi (3D) akan menjadikan pengalaman anda lebih spesial.

I Nyoman Pasek di I am Bali


Jalan-jalan kali ini menuju museum lukisan 3D di Denpasar yang bernama I Am Bali lokasinya berdekatan dari rumah, tempat ini ternyata bisa bersaing dengan pendahulunya Museum DMZ Legian. Dan sekarang ini I Am Bali ini menjadi tujuan wisata remaja yang cukup diminati.

Ni Nyoman Misnawati - Putu Ari Indriyani


Nama lengkap museum ini 3D Interactive Art Museum (I AM) atau lebih dikenal dengan nama Museum I Am Bali. Lokasinya sangat strategis di pusat kota Denpasar, jika anda mengagendakan tour di Bali dan mengemas city tour maka Museum I Am Bali ini wajib menjadi tujuan wisata anda selanjutnya.

Ni Nyoman Misnawati


Mungkin anda sudah pernah mendengar atau bahkan menikmati lukisan di salah satu museum tiga dimensi di Bali, karena sebelum I Am Bali, pada bulan April 2014 sudah berdiri museum 3D bernama DMZ Bali, lokasinya di kawasan Legian, berdekatan dengan pusat-pusat pariwisata.

I Nyoman Pasek


Hadirnya museum ini 3D Interactive Art Museum atau I Am Bali sebagai pemain baru dalam melengkapi ajang seni lukis 3 dimensi ini tentunya harus bersaing dengan pendahulunya.

Ni Kadek Paranita Della Cahyani di I am Bali


Untuk itulah museum I Am Bali walaupun mengusung tema sama, tetapi akan menyuguhkannya dengan konsep baru, menampilkan sesuatu yang lebih spesial dan berbeda, sehingga pengunjungnya tidak merasa bosan.

Ni Komang Friska Pradnyayanti - Nadia Diva Sari


Museum 3D I Am Bali salah satu museum lukisan tiga dimensi terbesar di Bali, bahkan sementara ini diklaim yang terbesar di Indonesia, objek wisata di Bali resmi dibuka pada tanggal 12 September 2016, masih tergolong tempat wisata baru, lokasinya strategis di pusat kota Denpasar membuat pengunjung atau wisatawan lebih mudah untuk mengaksesnya.

Ni Kadek Paranita Della Cahyani


Terletak di lantai bawah Monumen Bajra Sandhi jalan raya Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar. Monumen Bajra Sandhi sendiri menjadi salah satu objek wisata populer di kota Denpasar, berdiri megah di tengah-tengah lapangan hijau yang menjadi tujuan warga kota untuk bersantai ataupun olah raga ringan.

Ni Kadek Paranita Della Cahyani - Ni Putu Ari Indriyani


Kawasan ini juga terkenal sebagai kawasan car free day pada hari Minggu, sehingga dalam satu areal anda bisa menikmati berbagai jenis kegiatan rekreasi. Tempat wisata ini ideal untuk keluarga terutama anak-anak dan disukai oleh para kawula muda.

Ni Komang Friska Pradnyayanti - Ni Kadek Paranita Della Cahyani


Lukisan yang ditampilkan di tempat ini, menurut penuturan petugas adalah hasil karya anak bangsa diantaranya adalah warga Bali. Sehingga kita patut bangga dengan hasil karya tersebut, apalagi bisa menikmati hasil karya seninya.

Ni Nyoman Misnawati - Komang Friska Pradnyayanti


Museum 3D I Am Bali selain yang terbesar juga menyuguhkan spesial ruangan terbalik (upside down) dan juga ruangan miring ini adalah juga kelebihan dari museum tiga dimensi di Denpasar ini.

Ni Putu ARi Indriyani - Kade paranitta Della Cahyani - Friska - Nadia


Untuk koleksi lukisan 3 dimensi yang ditampilkan terdapat sekitar 102 lukisan dengan tema-tema beragam seperti tokoh-tokoh ternama, binatang, kartun, fantasi, suasana alam termasuk diantaranya menyelipkan budaya lokal seperti ogoh-ogoh.

Ni Putu Ari Indriyani - Ni Kadek Paranita Della Cahyani - Ni Komang Friska Pradnyayanti


I Am Bali akan menjadi tempat istimewa untuk liburan keluarga, disini anda bisa menyaksikan dan menyatu dengan lukisan-lukisan tiga dimensi yang ada anda bisa memilih berbagai jenis lukisan yang disediakan, di ruangan 3 terbalik atau upside room menyajikan effect-effect khusus untuk tampilan gambar yang penuh sensasi seperti bagaimana anda berada pada ruangan terbalik seolah melawan gaya gravitasi.

Ni Putu Ari Indriyani


Ruangan ini memberikan sensasi pada saat anda berjalan miring atau tampil seolah seperti manusia laba-laba, selain itu ada juga ruangan yang bisa menampilkan seolah anda menjadi seorang ilusionis, ada ruang menyeramkam dan magical board (skate borad miring) cukup menarik bukan. Semua yang ada menggaransi acara jalan-jalan anda di tengah kota Denpasar akan menyenangkan.

Nyoman Misnawati di Museum I AM Bali


Museum ini 3D Interactive Art Museum (I AM) Bali memang tampil atraktif, didesain modern tampil indah, nyaman dan menyenangkan. Untuk memasuki objek wisata ini anda tidak diperbolehkan memakai alas kaki, karena selain membuat lantai kotor, juga bisa membuat lantai ataupun lukisan tersebut lecet, dan kaki andapun bisa terjaga kebersihannya.

Nyoman Pasek - Misnawati


Sehingga pengunjung diwajibkan melepas alas kaki dan dan memakai kaos kaki (atau beli kaos kaki di tempat). Di dalam ruangan sudah terdapat banyak petugas atau staff yang bisa membantu mengarahkan mengambil gambar

Bahkan mereka dengan senang hati membantu mengambilkan gambar untuk anda. Ruangan nyaman ber-ac, sudah ada contoh-contoh cara pengambilan photo termasuk angel/ posisi pengambilan gambar sudah tersedia.

Nyoman Pasek - Wayan Yuda di Iam Bali


Berkunjung ke museum tiga dimensi I Am Bali, sangat berkaitan erat fashion dan pengambilan gambar atau photo saat anda berada pada sebuah lukisan, bisa dikatakan sebagai wisata photographi sehingga bawa kamera itu wajib.

Untuk itu mungkin perlu perhatikan penampilan atau fashion anda, selain itu tidak kalah pentingnya adalah ekspresi wajah dalam pengambilan gambar, sehingga anda bisa terlihat menyatu dengan lukisan-lukisan 3 dimensi yang ada dan hasil jepretan kamera bisa lebih memuaskan.

Nyoman Pasek - Yuda


Bahkan kedepannya akan ditampilkan inovasi-inovasi baru sehingga tidak akan membosankan dan selalu saja ada sensasi lain saat kunjungan anda ke museum I Am Bali. Selesai kunjungan anda bisa bersantai di ruang depan sambil menikmati makanan ataupun minuman atau membeli oleh-oleh yang disediakan di gift shop. (15 Desember 2016)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar