Minggu, 27 Agustus 2017

Pura Gunung Payung

Mendekatkan diri kepada Hyang Pencipta agar kita diberikan tuntunan dan memohon berkah keselamtan, adalah kewajiban kita sebagai makhluk ciptaan-Nya. Untuk itulah perjalanan kali ini, karena kebetulan hari Minggu, bisa bersama dengan anak-anak juga. Tujuannya adalah pura Gunung Payung, lokasinya yang terjangkau dan tidak begitu jauh dari Denpasar yaitu di kawasan Kuta Selatan, maka perencanannya bersembahyang juga ke Pura Batu Pageh.

Pura Gunung Payung


Perjalanan pagi hari bersama kakak, rekan dari Sempidi berikut keluarga dan anak-anak, membuat perjalanan persembahyangan kali ini cukup menyenangkan. Apalagi yang aku tahu lokasi pura Gunung Payung tersebut menyuguhkan pemandangan alam pantai yang indah, sehingga sambil melkaukan kegiatan rohani juga bisa wisata, anak-anak pasti menyukainya, apalagi mereka memang suka wisata.

Sekilas mengenai Pura Gunung yang merupakan salah satu Pura Dag Kahyangan di Bali, terletak di sebuah perbukitan gersang di Desa Kutuh. Bangunan suci tersebut sangat erat kaitannya dengan perjalanan spiritual Danghyang Dwijendra atau Maharesi suci Danghyang Nirartha, Beliau adalah rohaniawan yang berasal dari Majapahit.

Nyoman Pasek


Diceritakan setelah kerajaan Majapahit tersebut dilanda perang saudara serta dikalahkan oleh kerajaan Demak, penganut Hindu yang tidak mau masuk agama Islam, memilih tinggal di daerah pegunungan seperti Bromo, Semeru, Kelud ke Blambangan, Pasuruan dan banyak yang hijrah ke Bali, salah satunya adalah Dang Hyang Dwijendra, beliau adalah penganut Hindu yang sempurna, sehingga perjalan ke Bali sangat tepat karena pengaruh Hindu sangat kuat.

Perjalanan beliau memberikan kesejukan umat, beberapa tempat suci yang beliau dirikan selanjutnya disebut pura Dang Kahyangan yaitu Rambut Siwi, Melanting, Er Jeruk, Petitenget dan kemudian di dekat pesisir pantai Selatan yaitu Gunung Payung.

Nyoman Pasek - Misnawati di Pura Gunung Payung


Lokasi Pura Gunung Payung di perbukitan yang menyerupai sebuah payung, namum bukan hanya itu saja, berdirinya tempat suci tersebut, berawal perjalanan Danghyang Nirartha ke Pura Luhur Uluwatu yang sekarang ini menjadi salah satu objek wisata di Bali dan dipentaskan tari Kecak dengan latar belakang pura dan sunset. Maharesi memberikan wejangan serta nasihat agar masyarakat menjaga serta memanfaatkan alam sekitarnya secara bijaksana, kemudian beliau melanjutkan perjalanan ke arah Timur melalui perbukitan.

Pada akhirnya sampailah di perbukitan desa Kutuh, beliau terpesona serta tertarik karena tempat ini memiliki aura spiritual yang kuat, bersama para pengiringnya maharesi beristirahat serta melepas lelah di tempat tersebut.

Nyoman Misnawati - Ari Indriyani - Nadia Diva Sari - Friska - Della


Warga yang mengetahui keberadaan beliau, langsung berdatangan menghaturkan sembah, minta petunjuk dan tuntunan agama. Warga juga berkeluh kesah karena tidak adanya sumber air ditempat tersebut. Maka ditancapkannyalah gagang payung yang beliau bawa ke tanah, dengan kekuatan spiritualnya seketika itu menyemburlah air suci dari tanah.

Sebelum beliau meninggalkan tempat tersebut, agar senantiasa menjaga air suci tersebut, kemudian oleh masyarakat tempat tersebut dibangun bangunan suci dinamakan Pura Gunung Payung. Sampai sekarang ini sumber air (bulakan) tersebut masih terawat, walaupun saat musim kemarau sekalipun, selalu saja ada air di bulakan tersebut dan difungsikan sebagai Tirta bagi warga yang melakukan persembahyangan.

Nyoman Misnawati - Friska Pradnyayanti


Di bawah pura terdapat pantai indah dinamakan pantai Gunung Payung juga, pasirnya berwarna putih bersih, kita harus menuruni ratusan tangga untuk mencapai lokasi. Suasananya tenang dan sepi, sehingga membuat hati menjadi damai. Jika anda sewa mobil di Bali dan ingin mengunjungi tempat wisata di kawasan Bali Selatan, anda bisa mulai dari objek Tanjung Benoa, GWK, Dreamland dan Pantai Pandawa Kutuh.

Pemandangan alam dari Pura Gunung Payung ini sangat menakjubkan, hamparan laut biru tersaji indah dari atas tebing di mana pura tersebut berdiri. Di depan mata beberapa paralayang terasa melintas di atas kepala. Karena sebelah sisi Timur dari pura Gunung Payung ini ada atraksi wisata paralayang. Kami terutama anak-anak sangat menikmati keindahan tersebut.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar