Perjalanan kali ini hanya bersama istri dan sibungsu, karena kebetulan sedang perjalanan pulang kampung dan kakak-kakanya sekolah. Terpaksa deh perjalanan kali ini hanya bersama team kecil saja.
Rumah Pohon Temega merupakan salah satu objek wisata baru di Karangasem Bali, sebuah tempat atraktif dan kreatif untuk bersantai menikmati keindahan alam pedesaan, pohon-pohon rindang dan menjulang tinggi, serta hamparan persawahan, sehingga membuat anda betah untuk berlama-lama.
Jika anak-anak desa pada jaman dulu, suka bermain rumah-rumahan di bawah atau atas pohon, maka kenangan tersebut akan muncul lagi setelah anda merasakan sensasi wisata ke Rumah Pohon Temega Karangasem ini. Tempat ini sangat disukai oleh para kawula muda, anak-anak dan juga dewasa.
Anda yang bingung untuk menemukan objek wisata baru atau kekinian di Bali, saatnya anda meluncur ke Rumah Pohon Temega di Karangasem ini. Kalau perjalanan dari arah Denpasar jarak tempuhnya sekitar 70 km, atau sekitar 6 km setelah kota Amlapura menuju jurusan Buleleng, dan sekitar 3 km sebelum objek wisata Tirta Gangga, berada di pinggir jalan raya utama, sebelah kiri, di sini anda akan menemukan areal parkir untuk mobil, yang berada di pinggir jalan dan ada papan nama Rumah Pohon Temega, kemudian berjalan kaki sekitar 50 meter, maka sampailah di tempat tujuan, jika bawa sepeda motor anda bisa langsung di lokasi dekat tiket masuk.
Memasuki areal Rumah Pohon Temega, anda ditawarkan 2 akses menuju kawasan rumah pohon, bisa melalui jembatan gantung atau lewat jalan setapak, jika anda memiliki jiwa petualang tentu melewati jembatan gantung ini akan memberikan sensasi tersendiri, jembatan tersebut ditopang oleh tali sling yang kuat, sehingga jika anda berjalan, pijakan terasa goyang dan tidak stabil.
Jika takut ketinggian dan membawa anak apalagi dengan bayi disarankan memilih jalan setapak saja. Apalagi dinding jembatan gantung tersebut hanya dibatasi oleh rangkaian tali yang cukup longgar sehingga bagi anak kecil dibawah 3 tahun tidak disarankan lewat jembatan tersebut. Kebetulan saat tersebut aku ajak sibungsu yang baru berumur 2.5 tahun, jadi gemetaran, kau mau coba lagi deh jembatan tersebut benar-benar uji nyali bersama si bungsu.
Seperti rekreasi rumah pohon lainnya, maka tentunya identik dengan rumah yang dibuat di atas pohon, bahan-bahan yang digunakan berasal dari alam seperti bambu dan kayu yang diikat dan dikaitkan menjadi satu, mengkombinasikannya dengan pohon-pohon yang tumbuh disekitarnya.
Sebagai tempat rekreasi, rumah tersebut bukan digunakan untuk tempat tinggal, tetapi untuk bersantai menikmati sensasi alam sekitarnya dari atas ketinggian, rumah pohon di desa Temega ini di desain berbeda dengan yang berlokasi di desa Batudawa dekat Tulamben, walaupun pemilik dari kedua tempat rekreasi ini sama, ini dikarenakan suasana lingkungan dan pohon-pohon yang tumbuh juga berbeda.
Rumah pohon Temega menawarkan beberapa rumah dalam pohon, akses menuju rumah pohon tersebut bisa melalui jembatan gantung pertama, kemudian jembatan gantung ke dua dengan kemiringan sekitar 45°akses ini tentu bagi mereka yang ingin merasakan tantangan lebih, ada juga melalui jembatan kayu yang lebih mudah, di rumah tersebut terdapat kafetaria menjual makanan dan minuman serta ciri khas makanan lokal tipat cantok.
Beberapa rumah lainnya bisa sebagai tempat bersantai menikmati alam sekitarnya. Yang paling menarik adalah rumah pohon yang dibuat bertingkat sampai pada puncak tingkat 5, kebayang sensasinya, tingginya setara dengan pohon kelapa dewasa dan ada sebuah jembatan kayu yang menghubungkan ke pohon kelapa tersebut.
Dari atas rumah pohon paling atas ini anda bisa menyaksikan keindahan keliling, menikmati suasana desa dan hamparan sawah. Pohon-pohon tropis tumbuh dengan subur di kawasan ini, apalagi memang sumber air di kawasan ini sangat melimpah salah satunya bersumber dari mata air alam Tirta Gangga, beberapa ekor monyet juga terlihat beraksi lucu di atas tali, begitu juga hewan berang-berang jinak sengaja dilepaskan areal ini untuk menambah kesan alami.
Objek wisata ini di apit oleh dua sungai, sehingga terasa sangat asri dan alami, menawarkan tempat wisata baru yang layak kunjungi. Anda yang jenuh dengan suasana alam kota yang penuh hiruk pikuk, maka objek wisata baru di desa Temega Karangasem ini bisa menjadi tempat ideal untuk menemukan dan mencari ketenangan, sehingga pikiran anda bisa fresh kembali.
Selain untuk menikmati ketenangan, tentunya Rumah Pohon Temega ini menjadi buruan bagi kawula muda untuk tetap eksis di media sosial, sehingga secara tidak langsung akan mempromosikan tempat rekreasi ini, sehingga walaupun baru dibuka dalam hitungan bulan sekitar bulan Nopember 2016, tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan terutama oleh warga lokal.
Berkunjung kesini mungkin ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, jangan buang sampah sembarangan, dilarang untuk merokok, dan larangan yang cukup unik adalah bagi pasangan laki perempuan, bahkan yang sudah menikah sekalipun dilarang bersentuhan tubuh dengan pasangan.
Saat admin berkunjung pada pertengahan Januari 2017, Rumah Pohon Temega ini baru buka sekitar 2 bulan, menurut pemilik tempat ini belum kelar 100%, bahkan baru selesai sekitar 20%, dan selanjutnya fasilitas akan terus ditambah, seperti jembatan-jembatan yang menghubungkan setiap pohon dan tentunya ke depan selalu saja ada suguhan baru di objek wisata Bali Timur ini.
Harga tiket masuk yang tergolong murah untuk tempat wisata baru , atraktif dan inovatif ini, buka setiap hari antara pukul 07.00 – 18.00, jika ingin suasananya lebih tenang dan sepi berkunjunglah saat hari biasa, tidak saat hari libur atau akhir pekan. Jarak dari Denpasar sekitar 2 jam berkendara, berkunjung ke sini bisa dengan kendaraan pribadi, bagi wisatawan bisa sewa mobil di Bali atau ikut tour untuk kawasan Bali Timur yang sudah dipersiapkan oleh agen perjalanan anda, karena di kawasan Kabupaten Karangasem banyak tempat rekreasi menarik seperti Taman Ujung, Tirta Gangga, Amed, Tenganan dan Candidasa. (21 Januari 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar